Untuk
membentuk kedisiplinan adalah dengan cara mengajarinya dan bukan dengan
menghukum. Balita anda perlu belajar bagaimana caranya berbaur dengan
sekitarnya dan tetap merasa aman. Anak anda adalah ‘murid’ yang tangguh,
tapi yang paling terpenting dari semua itu adalah bagaimana membuat
mereka belajar berbagi, sabar, bekerjasama dan memberikan perhatian.
Memang, akan butuh waktu bertahun tahun sehingga hal baik tersebut akan
tertanam. Sebagai guru untuk anak anda, hal ini adalah tugas anda untuk
mengajarkannya secara konsisten, kesabaran dan penuh kasih sayang.
Yang terpenting dalam mengajarkan kedisiplinan untuk balita anda
adalah kosistensi. Jangan ragu jika anda harus mengajarkan dan
memberitahukan mereka mungkin sampai ratusan kali, anak anak memang
membutuhkan pemberitahuan berkali kali sebelum ia mengerti akan
peraturan yang sebenarnya.
Ketika anak anda melakukan kesalahan, jangan berikan hukuman. Tapi katakan tidak diiringi dengan penjelasan, misalnya “ kamu bisa terluka’ atau “itu bukan untuk dimainkan”. Lalu arahkan mereka untuk melakukan aktivitas yang lain dan yang lebih menarik.
Dari pada menghukum anak dengan mengurung mereka didalam kamar, lebih baik biarkan mereka sendirian dan diam dalam beberapa menit. Hal ini dapat membantu anak untuk belajar mengontrol diri mereka saat diam. Suruhlah anak untuk duduk di “kursi nakal” dan duduklah bersamanya. Si anak akan lebih cepat tenang dan anda juga dapat menggunakan waktu “istirahat’ itu untuk menenangkan diri juga.
Tak perduli seberapa nakalnya anak anda, menghukum mereka dengan cara memukul bukanlah pilihan. Pukulan hanya membuat anak menjadi takut pada orang tua tapi tidak memecahkan masalah. Kendalikan emosi anda ketika anda marah, walau tak pernah bermaksud untuk menyakiti anak dengan pukulan tapi hal itu bisa terjadi jika anda lepas kendali. Jika anda merasa sangat marah dan ingin memukul anak anda, segera tenangkan diri anda dan menjauhlah dari anak anda sesaat sampai perasaan itu hilang.
Mengajari disiplin bukan berarti selalu negative. Puji anak anda saat anda melihatnya melakukan hal hal baik contohnya jika ia berbagi mainan dengan teman, atau membereskan mainannya sendiri setelah bermain. Dari sanalah anak anda akan belajar bahwa mereka tidak perlu melakukan sesuatu yang buruk untuk mendapatkan perhatian.
Terakhir, buatlah semuanya memungkinkan untuk anak anda melakukan semuanya secara benar. Jangan libatkan mereka dalam situasi yang tak bisa mereka atasi. Sebagai contoh jangan terlalu lama mengajak anak anda berbelanja jika ia merasa lelah atau lapar. Dan jangan biarkan mereka berada ditempat yang penuh dengan benda benda yang tidak boleh anak anda sentuh. Cobalah untuk memaksimalkan kesempatannya untuk bermain dan mengexplore tapi minimalkan kesempatannya untuk berada dalam masalah sehingga anda tidak usah terlalu sering mengatakan ‘tidak!’ pada si kecil.
Ketika anak anda melakukan kesalahan, jangan berikan hukuman. Tapi katakan tidak diiringi dengan penjelasan, misalnya “ kamu bisa terluka’ atau “itu bukan untuk dimainkan”. Lalu arahkan mereka untuk melakukan aktivitas yang lain dan yang lebih menarik.
Dari pada menghukum anak dengan mengurung mereka didalam kamar, lebih baik biarkan mereka sendirian dan diam dalam beberapa menit. Hal ini dapat membantu anak untuk belajar mengontrol diri mereka saat diam. Suruhlah anak untuk duduk di “kursi nakal” dan duduklah bersamanya. Si anak akan lebih cepat tenang dan anda juga dapat menggunakan waktu “istirahat’ itu untuk menenangkan diri juga.
Tak perduli seberapa nakalnya anak anda, menghukum mereka dengan cara memukul bukanlah pilihan. Pukulan hanya membuat anak menjadi takut pada orang tua tapi tidak memecahkan masalah. Kendalikan emosi anda ketika anda marah, walau tak pernah bermaksud untuk menyakiti anak dengan pukulan tapi hal itu bisa terjadi jika anda lepas kendali. Jika anda merasa sangat marah dan ingin memukul anak anda, segera tenangkan diri anda dan menjauhlah dari anak anda sesaat sampai perasaan itu hilang.
Mengajari disiplin bukan berarti selalu negative. Puji anak anda saat anda melihatnya melakukan hal hal baik contohnya jika ia berbagi mainan dengan teman, atau membereskan mainannya sendiri setelah bermain. Dari sanalah anak anda akan belajar bahwa mereka tidak perlu melakukan sesuatu yang buruk untuk mendapatkan perhatian.
Terakhir, buatlah semuanya memungkinkan untuk anak anda melakukan semuanya secara benar. Jangan libatkan mereka dalam situasi yang tak bisa mereka atasi. Sebagai contoh jangan terlalu lama mengajak anak anda berbelanja jika ia merasa lelah atau lapar. Dan jangan biarkan mereka berada ditempat yang penuh dengan benda benda yang tidak boleh anak anda sentuh. Cobalah untuk memaksimalkan kesempatannya untuk bermain dan mengexplore tapi minimalkan kesempatannya untuk berada dalam masalah sehingga anda tidak usah terlalu sering mengatakan ‘tidak!’ pada si kecil.
Sumber : http://www.ibudananak.com/index.php?option=com_content&task=view&id=222&Itemid=9
Sumber :Babycenter.com
Sumber :Babycenter.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar