.

STOP Kekerasan dalam keluarga CIPTAKAN SUASANA NYAMAN DALAM KELUARGA

Senin, 07 April 2014

Bayi Sembilan Bulan Didakwa Pembunuh Berencana


TEMPO.CO, PUNJAB—Seorang bayi laki-laki yang baru berusia sembilan bulan dihadapkan ke depan sidang di Pakistan, Kamis lalu. Tuduhannya tidak main-main. Seperti dilansir laman Al-Arabiya, Sabtu 5 April 2014, Mohammad Mosa Khan yang hadir dipangku kakeknya, dituduh atas dakwaan pembunuhan berencana.
Sang bayi bersama seluruh keluarganya terpaksa berurusan dengan hukum setelah polisi menyerbu rumah mereka pada Rabu lalu. Mereka menjadi target polisi setelah memprotes pemadaman listrik yang terjadi terus menerus di Pakistan. Keluarga tersebut melawan upaya penangkapan dan memukuli sejumlah aparat dengan tongkat hingga luka parah.
Yang aneh, polisi mendakwa sleuruh anggota keluarga Mohammad Yaseen, kakek sang bayi. Akibatnya bocah malang yang tak tahu apa-apa itu terpaksa berurusan dengan hukum. Saat berada di sidang, Mosa justru terlihat asyik minum susu dari botol. Ia sempat menangis saat menjalani cap jari.
Kasus ini sontak menuai kemarahan rakyat Pakistan. »Gara-gara kelalaian polisi, seorang bayi tak berdosa harus dihadapkan ke ruang sidang,” kata pengacara keluarga Yaseen, Irfan Tarar, seperti dikutip CNN.
Menteri Utama Punjab Shahbaz Sharif tempat kasus ini terjadi terpaksa turun tangan dan memerintahkan pembatalan dakwaan terhadap sang bayi. Adapun polisi yang menangani kasus tersebut, Kashif Ahmed, dilaporkan telah diberhentikan sementara. Hakim membebaskan Mosa dengan jaminan dan kasus ini akan dilanjutkan pada 12 April mendatang.
TEMPO.CO, PUNJAB—Seorang bayi laki-laki yang baru berusia sembilan bulan dihadapkan ke depan sidang di Pakistan, Kamis lalu. Tuduhannya tidak main-main. Seperti dilansir laman Al-Arabiya, Sabtu 5 April 2014, Mohammad Mosa Khan yang hadir dipangku kakeknya, dituduh atas dakwaan pembunuhan berencana.Sang bayi bersama seluruh keluarganya terpaksa berurusan dengan hukum setelah polisi menyerbu rumah mereka pada Rabu lalu. Mereka menjadi target polisi setelah memprotes pemadaman listrik yang terjadi terus menerus di Pakistan. Keluarga tersebut melawan upaya penangkapan dan memukuli sejumlah aparat dengan tongkat hingga luka parah.
Yang aneh, polisi mendakwa sleuruh anggota keluarga Mohammad Yaseen, kakek sang bayi. Akibatnya bocah malang yang tak tahu apa-apa itu terpaksa berurusan dengan hukum. Saat berada di sidang, Mosa justru terlihat asyik minum susu dari botol. Ia sempat menangis saat menjalani cap jari.
Kasus ini sontak menuai kemarahan rakyat Pakistan. »Gara-gara kelalaian polisi, seorang bayi tak berdosa harus dihadapkan ke ruang sidang,” kata pengacara keluarga Yaseen, Irfan Tarar, seperti dikutip CNN.
Menteri Utama Punjab Shahbaz Sharif tempat kasus ini terjadi terpaksa turun tangan dan memerintahkan pembatalan dakwaan terhadap sang bayi. Adapun polisi yang menangani kasus tersebut, Kashif Ahmed, dilaporkan telah diberhentikan sementara. Hakim membebaskan Mosa dengan jaminan dan kasus ini akan dilanjutkan pada 12 April mendatang.

Sumber : https://id.berita.yahoo.com/bayi-sembilan-bulan-didakwa-pembunuh-berencana-150258349.html

Jumat, 04 April 2014

Pertumbuhan Otak Anak Dimulai dari Saluran Cerna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesehatan saluran cerna memegang peranan penting dalam fase pertumbuhan otak anak. Bila saluran cerna anak terganggu, bisa dipastikan otak anak tak dapat berkembang secara optimal. Anak pun tak dapat menjadi anak yang cerdas sebagaimana diimpikan orang tuanya.
"Bila terganggu, saluran cerna tidak dapat bekerja maksimal dalam menyerap gizi dari makanan untuk otak. Sekaya apapun gizi makanannya tetap akan terbuang percuma," ujar Pakar Gizi Dr Saptawati Bardosono saat diskusi "Gut Brain Axis: Pencernaan Sehat Awal si Kecil Cerdas" yang digelar Nestle, Kamis (3/4/2014).
Probiotik atau bakteri yang baik menjadi kunci saluran cerna anak yang sehat. Ada tiga jenis probiotik yaitu lactobacillus reuteri, eubacteria, dan bifidobacterium.
Saptawati menjelaskan, beberapa jenis probiotik memang ditemukan di beberapa permukaan saluran cerna. Probiotik tersebut memilik fungsi tersendiri pada setiap saluran cerna.
Lactobacillus reuteri pada usus misalnya berfungsi menjaga kekuatan dinding saluran usus agar tetap kokoh dari serangan bakteri jahat penyebab penyakit pencernaan seperti diare.
Selain usus, lactobacillus reuteri juga ditemukan di dalam rongga mulut, lumbung, usus halus, dan vagina.
Kendati sudah terdapat dalam tubuh, dosisnya tetap harus didukung dengan asupan probiotik dari luar tubuh.
Dikatakan Saptawati, air susu ibu (ASI) terbukti mengandung lactobacillus reuteri yang terbukti mampu mengurangi berbagai gangguan pencernaan seperti kembung, kolik, konstipasi, dan diare.
Oleh karena itu, Saptawati kembali menegaskan pentingnya pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama sejak bayi lahir.
"Perkembangan otak paling krusial terjadi sebelum anak berusia dua tahun. Selama periode itu, otak mereka berkembang menjadi 80 persen dari otak seutuhnya. Oleh karena itu, pastikan otak mereka berkembang secara optimal dengan menjaga kesehatan saluran cernanya," tuturnya.
Ia juga menambahkan menjaga saluran cerna sebaiknya sudah harus dimulai sedini mungkin sejak calon ibu dinyatakan hamil. Langkah awal yang dapat diambil adalah mengonsumsi makanan bergizi dan hindari stres yang berlebih.
Sumber : https://id.she.yahoo.com/pertumbuhan-otak-anak-dimulai-dari-saluran-cerna-074939502.html