Sering ditemukan orangtua yang memberi anak imbalan berupa uang
atau barang setelah anak menyelesaikan tugas-tugasnya. Alasan mereka
beragam. Ada orangtua yang ingin anak termotivasi untuk belajar lebih
baik lagi setelah mendapat imbalan, ada pula yang ingin mengajarkan anak
tentang arti dari usaha.
Misalnya, anak membantu orangtua mengerjakan pekerjaan rumah,
seperti membereskan kamar akan mendapat uang saku tambahan. Cara ini
diberlakukan orangtua pada anak agar anak-anak paham tentang arti
bekerja. Agar anak juga mengerti tujuan orangtuanya bekerja dan turut
merasakan. Sedini mungkin anak sudah dilatih bekerja. Jadi, semua yang
dilakukan anak ada reward sebagai bentuk apresiasi.
Akan tetapi, cara ini dipersalahkan dan menjadi perdebatan.
Orangtua dianggap tidak mengajarkan tentang ketulusan dan telah
mempekerjakan anak kecil. Bekerja adalah tugas orang dewasa dan tidak
seharusnya diberlakukan pada anak-anak.
Sebab, jika anak sudah mengerti bekerja dan uang sejak kecil,
mereka akan terus meminta imbalan dan pikiran mereka hanya diisi dengan
uang. Seharusnya orangtua yang meminta anak bekerja di rumah untuk
membantu tugas-tugas mereka dengan menanamkan nilai tanggung jawab dan
kasih sayang. Anak harus terlibat urusan rumah karena mereka adalah
bagian dari keluarga. Demikian dilansir dari Familyshare, Rabu, (3/6/2015).(vin)
Sumber http://lifestyle.okezone.com/read/2015/06/02/196/1159091/kesalahan-memberi-imbalan-pada-anak?ref=yfp